Oleh : Rastono Sumardi
Di jantung Luwuk, kau temukan teluk kecil
tempat laut membisik rindu pada daratan
Teluk Lalong hamparan biru seluas harapan
di mana ombak tak hanya membawa kabar
tapi juga kenangan yang diam-diam menetap
Kita duduk di bangku Ruang Terbuka Hijau
di antara daun yang menari dan lampu-lampu yang malu
kau tersenyum, seperti cahaya dari warung jajanan di seberang
yang tak pernah padam, bahkan saat hujan
Angin laut menyisir rambutmu dengan lembut
dan aku tahu, di sini cinta bisa begitu sederhana
sepotong ubi goreng, secangkir saraba hangat
dan kamu, yang lebih hangat dari keduanya
Kapal-kapal berlabuh pelan seperti hatiku
yang tak pernah terburu
sebab di pelabuhan matamu
aku ingin tinggal lama, selamanya
Di tepinya, Masjid Agung An Nur berdiri megah
menyentuh langit dalam senyap penuh berkah
mengingatkan kita pada anugerah dari Sang Pencipta
bahwa cinta dan alam, dicipta untuk saling menjaga
Dari sore hingga larut malam
Teluk Lalong menjadi panggung
bagi cinta yang tak perlu suara keras
cukup bisikan, cukup tatapan
cukup kita berdua…
dan laut yang mengerti segalanya
Luwuk, 29-05-2025