Banggai Cerdas Berbudaya– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai tancap gas mempercepat peningkatan mutu pendidikan dasar. Mulai Senin (3/11) pagi tadi, pelatihan pemanfaatan Komunitas Belajar (Kombel) untuk guru jenjang SD resmi digelar. Kegiatan berlangsung di hotel Kota Luwuk, diikuti 101 pendidik dari 13 kecamatan.
Pelatihan dibagi menjadi dua gelombang. Hari pertama diikuti 55 peserta, hari kedua 46 peserta. Dua narasumber diturunkan setiap harinya. Pada hari perdana, tampil Sitti Nuraini, S.Pd. serta Moh. Fikri, S.Pd. Sementara pada hari Selasa (4/11) berikutnya giliran Mariam Junaid, S.Pd., M.Pd. serta Yandris Mena, S.Pd., Gr., M.Pd.
Pembukaan kegiatan dilakukan Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai SyamsulBahri Lanta, S.STP, mewakili Kadisdik Syafrudin Hinelo, S.STP., M.Si. Dalam sambutannya, Syamsul menegaskan bahwa pembentukan Komunitas Belajar adalah ruh dari peningkatan kompetensi pengajar yang berkelanjutan.
“Kombel adalah ruang kolaborasi. Di sini guru tidak hanya hadir sebagai penerima pengetahuan, tetapi sebagai motor penggerak transformasi pembelajaran,” tegasnya.
Pelatihan ini dirancang bukan sekadar transfer materi. Peserta juga diarahkan untuk mampu menyebarkan atau mengimbaskan pengetahuan kepada guru lain di wilayah masing-masing. Tujuan akhirnya jelas: menciptakan efek domino peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah taktis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banggai dalam menjawab tantangan untuk menyiapkan guru yang adaptif dan progresif, serta mendorong tumbuhnya budaya belajar kolaboratif antarguru.
Menurut para pemateri, kehadiran Komunitas Belajar di sekolah akan melahirkan ruang refleksi dan saling tukar pengalaman. Jika konsisten dijalankan, Kombel bisa menjadi ujung tombak pendidikan berbasis praktik baik, terukur, dan berdampak langsung pada peserta didik.
Dengan langkah terstruktur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai menunjukkan komitmennya pada pembelajaran masa depan. Tinggal bagaimana komitmen itu dihidupkan oleh guru-guru di lapangan.


















