Banggai Cerdas Berbudaya – Kasus kekerasan seksual kembali mengguncang dunia pendidikan di Kabupaten Banggai. Seorang siswa kelas 9 SMP yang berdomisili di Desa Awu, Kecamatan Luwuk Utara, menjadi korban perbuatan bejat yang diduga dilakukan oleh seorang oknum siswa SMA. Demi menjaga privasi, identitas korban maupun sekolahnya tidak disebutkan.
Korban yang merupakan anak berkebutuhan khusus ini kini mendapat pendampingan penuh dari berbagai pihak. Disdikbud Banggai melalui Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) bersama guru Bimbingan Konseling terus memberikan perhatian khusus. Dukungan juga datang dari P2KBP3A serta Dinas Sosial.
Sebagai bentuk keseriusan, Kamis (2/10), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengutus Yuliati Lamaka, S.Si selaku anggota Tim Satgas PPK, bersama Koordinator Pendidikan Kecamatan Luwuk Utara untuk turun langsung ke rumah korban. Kehadiran mereka untuk memastikan kondisi anak serta keluarga benar-benar mendapat perlindungan dan penanganan yang layak.
“Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perlindungan anak harus menjadi prioritas utama. Satgas PPK hadir bukan hanya saat kasus terjadi, tetapi juga dalam upaya pencegahan agar hal serupa tidak terulang,” tegas pihak Disdikbud.
Kasus ini telah resmi dilaporkan ke Polres Banggai untuk proses hukum lebih lanjut. Disdikbud menegaskan komitmennya memperkuat langkah pencegahan serta penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan, demi menjamin hak dan keselamatan anak-anak Banggai.
