Banggai Cerdas Berbudaya – Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal (PAUD-PNF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai menggelar kegiatan bertajuk Optimalisasi PAUD Holistik Integratif melalui Akreditasi dan Pendataan Dapodik Tahun 2025, kamis pagi (31/07), bertempat di ruang aula MAN Luwuk.
Kegiatan ini diikuti oleh 93 perwakilan satuan pendidikan PAUD, TK, dan KB se-Kabupaten Banggai, serta dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai, Syafrudin Hinelo, S.STP, M.Si.
Dalam sambutannya kadis sangat mengapresiasi para penyelenggara pelatihan yang menurutnya telah membuka ruang penting untuk memahami konsep PAUD Holistik Integratif dan kaitannya dengan akreditasi mutu layanan.
Dalam nada yang santai namun tajam, ia mengatakan bahwa PAUD kini menjadi sangat strategis dan “seksi” dalam konteks kebijakan pendidikan nasional. “Program pemerintah saat ini telah memasukkan PAUD dalam skema wajib belajar 13 tahun. Artinya, PAUD bukan lagi pelengkap, tapi bagian inti dalam sistem pendidikan nasional,” ujarnya.
Ia juga menyinggung kembali konsep “kejutan masa depan” ala Alvin Toffler, serta teori ruang dan waktu Aristoteles, sebagai refleksi dari tanggung jawab besar yang diemban oleh guru PAUD dalam mempersiapkan generasi emas. “Pendidikan PAUD itu bukan main-main. Anda sedang membentuk intelektualitas masa depan. Ini tentang peradaban,” pungkasnya.
Pernyataan Kadis ini menjadi pengingat sekaligus dorongan bagi seluruh stakeholder PAUD agar terus bergerak dan berinovasi demi anak-anak di Banggai yang lebih cerdas, berbudaya, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Kabid PAUD-PNF Syamsulbahri Lanta, S.STP, menyampaikan bahwa penguatan layanan PAUD Holistik Integratif melalui akreditasi dan pendataan Dapodik adalah langkah strategis untuk mendukung Gerakan Banggai Cerdas 2025–2030.
“Kami dorong satuan PAUD agar terakreditasi dan datanya lengkap di Dapodik. Ini bukan hanya syarat administratif, tapi kunci agar layanan kepada anak benar-benar menyeluruh mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga gizi,” jelasnya.
Ia menambahkan, sinergi lintas sektor dan dukungan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini ke depan.